Profil dan Perjalanan Karir Valentino Rossi
Sneijdera D' Iniesta Tinggalkan komentar

SDI – Selamat Ulang Tahun VR46…. Hari ini merupakan ultah ke-35 tahun bagi Valentino Rossi. Siapa yang tak kenal sosok dia?
Tentu saja semua para penggemar balap motor di dunia, terutama fans MotoGP, tahu dan mengakui akan kehebatan sang legenda hidup asal Italia tersebut.
Membicarakan Rossi juga tak akan ada habisnya dan perjalanan karirnya pun sangat panjang dengan berbagai prestasi yang telah ditorehkannya. Berikut sekilas profil dan perjalanan karir Rossi:
Lahir Untuk Balapan:

Valentino Rossi memang dilahirkan untuk menjadi pembalap hebat. Ia lahir di Urbino, Italia, pada 16 Februari 1979 dan tumbuh dilingkungan yang sangat mendukung perjalanan karirnya. Ayahnya adalah mantan pembalap besar era ‘70-an bernama Graziano Rossi, dan tak heran jika darah sebagai seorang pembalap berbakat mengalir deras di tubuh Rossi. Sedangkan Ibunya bernama Stefania Palma, dan ia mempunyai adik tiri bernama Luca Marini.
Semasa kecil Rossi memang sudah sangat menyukai dunia balapan. Ketika anak-anak seusia dia asyik dengan mainannya, ia malah bermain dengan motor balap sungguhan di tengah paddock pembalap ternama saat itu seperti Luca Cadalora ataupun Loris Reggiani.
Pada usia enam tahun atau tepat di tahun 1985 ia pernah mengikuti perlombaan gokart di kota kelahirannya. Empat tahun kemudian, ia mengawali debutnya di balap karting 60cc. Setahun berikutnya, ia telah menjadi juara karting regional 60cc dengan memenangi sembilan seri balapan.
Setelah finis kelima di kejuaraan Junior gokart Italia tahun 1991, Rossi sempat menjuarai ajang Minibike Endurance Italia pada tahun 1992. Ia kemudian menjalani debut di ajang Italian 125cc Sport Production Championship dengan motor Cagiva di tahun 1993 dan finis di peringkat ke-12 di akhir musim.
Rossi baru berhasil memenangi ajang Italian 125cc Sport Production Championship pada tahun 1994. Setahun kemudian ia menjadi juara nasional Italia 125cc, menempati peringkat ketiga di Kejuaraan Eropa 125cc, dan finis kesebelas di Kejuaraan Spanish Open 125cc dengan mengendarai motor Aprilia di semua ajang tersebut.
Kejuaraan Dunia GP 125cc
Rossi memulai balapan di ajang Grand Prix pada 1996 di kelas 125cc bersama team Scuderia AGV dengan motor Aprilia. Helm produksi Italia itulah yang berjasa membawa Rossi ke pentas balapan kelas dunia, dan mungkin sebab itu ia sangat fanatik dan setia dengan AGV hingga kini.
Rossi melewati 15 balapan di musim pertamanya dengan cukup baik dengan berhasil dua kali naik podium setelah memenangi satu seri (GP Ceko) dan sekali finis ketiga. Ia menempati peringkat kesembilan di klasemen akhir.
Satu hal unik dan beda dengan pembalap lainnya pada musim debutnya di GP125cc itu, Rossi menulliskan di belakang baju balap nya dengan nama Rossifumi yang merupakan gabungan dari namanya dan nama salah satu rider idolanya kala itu, Norifumi Abe (rider Jepang di kelas GP500, yang lebih dikenal dengan nama Norick Abe).
Setahun kemudian, Bersama Nastro Azzurro (sponsor baru dari sebuah perusahaan beer Italia) dan AGV (sponsor pribadi), Rossi tampil dominan dan mengesankan pada musim keduanya di 125cc. Ia berhasil menjadi juara dunia setelah meraih 11 kemenangan, termasuk memenangi balapan di Indonesia.
Selain itu, Rossi jadi pelopor pembalap dengan selebrasi unik. Dia pernah membawa (dan mencumbu) boneka replika Claudia Schiffer, dan juga pernah bergaya ala Superman & Robin Hood. Saat memastikan gelar juara ditangannya, ia menggendong angka 1 yang berukuran besar.
Kejuaraan Dunia GP 250cc
Pada tahun 1998, Rossi melangkah ke kelas 250cc masih dengan pabrikan Aprilia dan sponsor Nastro Azzurro-nya. Meski berstatus rookie, ia diunggulkan menjadi salah satu kandidat juara dunia. Namun sayangnya, ia hanya menempati runner up dengan lima kemenangan setelah dikalahkan rival dan rekan senegaranya saat itu, Loris Capirossi.
Setahun kemudian, Rossi tampil mengesankan untuk meraih gelar juara dunia keduanya setelah menjuarai kelas 250cc dengan torehan 12 kali naik podium, termasuk 9 kali podium puncak, dari 16 balapan.
Selain itu, pada musim kedua sekaligus terakhirnya di kelas 250cc itu, Rossi mendapat julukan baru yakni Valentinik. Nama julukan itu adalah gabungan antara nama depannya dengan nama tokoh komik idolanya. Selebrasi paling unik dia saat itu adalah tepuk kaki dan masuk toilet di pinggir sirkuit Jerez, yang kemudian selebrasi ini diulangnya lagi saat tampil di musim kedelapan di kelas utama.
Kelas Utama 500cc/MotoGP
Pada tahun 2000, Rossi naik ke kelas 500cc dan terpaksa meninggalkan Aprilia karena motor 500cc milik pabrikan Italia itu kurang kompetitif. Ia berpindah ke Honda NSR dan mengakhiri musim perdananya sebagai runner up di belakang Kenny Robert dengan raihan dua kemenangan.
Berkat talenta yang dimilikinya, Rossi akhirnya meraih gelar juara dunia ketiganya dan gelar juara pertamanya di kelas utama setelah menjuarai GP500cc di musim keduanya pada tahun 2001 dengan 11 kemenangan dari total 13 podium.
Di musim pertama era MotoGP pada tahun 2002, Rossi sukses merengkuh gelar juara dunia bersama motor RC211V milik tim Repsol Honda dengan 11 kemenangan dari total 15 kali naik podium. Setahun kemudian, ia kembali menjadi juara dunia dengan tim dan motor yang sama setelah mengemas 16 podium, termasuk 9 kemenangan.
Pada tahun 2004, Rossi memutuskan pindah ke Yamaha untuk mengendarai YZR-M1. Dalam dua tahun pertamanya, ia sukses mempersembahkan gelar juara dunia bagi timnya, Gauloises Fortuna Yamaha, dengan total 20 kemenangan balapan.
Pada tahun 2006, Di bawah bendera Camel Yamaha, Rossi gagal mempertahankan gelar juara setelah hanya menjadi runner up. Kemudian pada musim pertama bersama Fiat Yamaha, ia hanya finis ketiga di klasemen akhir.
Pada musim 2008, Rossi mampu meraih gelar juara dunia lagi dengan mengumpulkan 373 poin di klasemen akhir dari total 16 podium termasuk 9 kemenangan. Jumlah poin tersebut merupakan poin terbanyak yang diraih Rossi di kelas tertinggi sepanjang karirnya.
Setahun kemudian, Rossi kembali sukses menjadi juara dunia setelah meraih enam kemenangan dari total 14 kali finis podium. Itu merupakan gelar juara dunia ketujuh di kelas utama dan kesembilan sepanjang karir Rossi di Grand Prix.
Pada musim 2010, Rossi gagal mempertahankan gelar juara dunia setelah dikalahkan rival sekaligus rekan setimnya Jorge Lorenzo. Dia hanya menempati posisi ketiga di klasemen akhir dan kemudian memutuskan hengkang dari Yamaha pada akhir musim.
Rossi kemudian bergabung bersama Ducati dengan harapan besar untuk menjadi juara dunia dengan tiga tim pabrikan berbeda. Namun sayangnya, ia malah menjalani musim terburuk selama karirnya tanpa meraih satu pun kemenangan balapan.
Pada musim debutnya bersama Ducati, Rossi yang menggeber Desmosedici GP11 hanya mampu finis ketujuh di klasemen akhir dengan sekali naik podium. Setahun kemudian dengan motor barunya, ia pun tak mampu menang di balapan dan hanya dua kali naik podium serta menempati peringkat keenam di akhir musim.
Rossi kemudian memutuskan untuk kembali ke Yamaha pada tahun 2013 dengan harapan meraih gelar kesepuluhnya. Namun sayangnya, mengingat faktor usia, motor selalu bermasalah, dan para rivalnya yang masih muda dan tangguh, ia gagal bersaing dengan tiga pembalap terkuat Spanyol saat ini, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa.
Rossi hanya meraih satu kemenangan balapan di Assen dan finis keempat di musim comebacknya bersama Yamaha Factory Racing. Pada tahun 2014, ia masih akan membalap mengendarai YZR-M1 dan tetap berpasangan dengan Lorenzo.

Meski usia tak muda lagi dan para pesaing semakin tangguh, Namun Rossi tetap optimis bisa kompetitif lagi di MotoGP 2014. Jika gagal tampil memukau, masa depan pembalap 35 tahun ini bakal terancam….

Selama membalap di kelas utama (500cc/MotoGP) Rossi punya beberapa musuh bebuyutan, seperti Max Biaggi, Sete Gibernau, Casey Stoner, hingga Lorenzo dan Pedrosa serta rival tangguh lainnya saat ini, Marc Marquez yang merupakan juara dunia termuda MotoGP sepanjang sejarah usai juara tahun lalu.
Entertainer Sejati
Saat pertama turun di GP500cc bersama tim bekas Mick Doohan, yang dikepalai oleh seorang mekanik handal asal Australia bernama Jeremy Burgess (akhir 2013 berpisah), suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan.
Suasana itu buat Rossi sungguh tak masuk akal. Menurutnya, ia tak bisa membayangkan membalap tanpa merasa fun. Kemudian saat ia mulai mencetak kemenangan, ia bertekad untuk merayakannya secara besar-besaran. Dia hanya ingin melakukan sesuatu yang baru, memperlihatkan emosi memenangkan balapan.
Sejak saat itulah, pesta kemenangan jadi ciri khasnya. Tak hanya bersama teman, juga ribuan fansnya yang memadati sirkuit. Dengan aksi-aksinya, Rossi bagaikan magnet yang menarik orang untuk menonton balapan Grand Prix.
Para penggemar GP, tentu masih ingat akan aksinya membonceng fansnya yang memakai kostum ayam, dan berkostum dokter untuk mengelilingi sirkuit. Ia juga pernah membonceng angka satu raksasa sebagai simbol juara dunia, dan juga aksi wheelie dan burnout nya yang sudah tak terhitung setiap meraih kemenangan.
Ia juga kerap memberikan kneepad atau topi nya kepada fansnya dengan melemparkannya saat berada di podium. Mantan mekanik Rossi, Jeremy Burgess pernah berkomentar, “Valentino itu petarung hebat. Tetapi ia juga tahu kalau kita berada di tengah bisnis hiburan. Jadi ia juga suka menghibur,”
Julukan Rossi
Dalam perjalanan balapnya rossi, kerap berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian dan menghibur. Ia beralasan bahwa semuanya itu dilakukan dimulai dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu dan unik.
Julukan Rossi yang pertama adalah Rossifumi dan diciptakan oleh temannya saat ia membalap di kelas 125cc. Julukan tersebut tercipta karena ia kagum dengan sosok pembalap muda Jepang, Norick Abe yang saat itu bertarung keras dengan Doohan dan Kevin Schwantz di kelas 500cc pada usia 17 tahun.
Karena nama asli Norick Abe adalah Norifumi Abe, maka Rossi dijuluki Rossifumi. Kemudian tahun 2004, Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha dengan tim berbeda namun satu grafis, yaitu dominasi warna biru. Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe bernaung di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.
Valentinik adalah julukan lain Rossi. Julukan ini berasal dari perpaduan nama depannya dan tokoh kartun Daffy Duck yang menjadi superhero yang di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakai Rossi pada saat membalap di kelas 250cc.
Setelah naik ke kelas 500cc pada musim 2000, Rossi menjuluki dirinya dengan The Doctor karena membalap di kelas utama tersebut butuh keseriusan dan ia merasa dirinya bukan anak kecil lagi, selain itu ia juga menyukai ide sebagi illmuwan gila dan melakukan eksperimen gila, ia menganggap pantas memakai julukan itu setelah mendapatkan prestasi sebagai juara dunia. ”Di balap 500cc kita tidak butuh superhero. Yang kita perlukan cuma tenang, kalem, dan pemikir seperti dokter,” ucapnya. Selain itu, nama Valentino di Italia kebanyakan digunakan oleh para dokter. Ia juga mulai mengurangi perayaan kemenangan yang dianggapnya sudah tak pantas ia lakukan. “Cukup dengan melambai seperti pembalap lain, lalu malamnya pesta habis-habisan bareng sahabat-sahabat saya.” Katanya.
Kehidupan Pribadi
HOBI – Rossi berusaha menjaga kehidupan pribadinya dari mata publik sebanyak mungkin, meskipun ia tak menutupi tentang kecintaannya pada salah satu klub sepak bola besar asal Italia, FC Internazionale Milano.
Rossi merupakan Interista (tifosi Inter) sejati dan ia kerap menonton langsung laga Inter dengan duduk bersama para pemain cadangan klub berjuluk Nerazzurri tersebut. Ia juga dikenal berteman dekat dengan beberapa mantan pemain Inter seperti Marco Materazzi dan Mario Balotelli.
Bahkan sesaat setelah memenangi GP Jerman 2006, Rossi merayakan dengan memakai kaos sepak bola Italia bernomor 23 milik Materazzi. Setelah Rossi memenangkan gelar Dunia yang kesembilan pada bulan Oktober 2009, FC Internazionale mengucapkan selamat kepada The Doctor di website resmi mereka.
HEWAN PELIHARAAN – Anjing peliharaan Rossi yang terkenal bernama Guido, bulldog Inggris yang telah sejak tahun 2000 dimilikinya. Setelah Rossi sering berkeliling dunia Guido tidak bisa tinggal di London dan tinggal bersama ibu Rossi di Tavullia. Rossi hanya bisa melihat anjing saat mengunjungi Ibunya.
Guido yang gambarnya telah menjadi maskot pada jok motor dan helm Rossi, meninggal setelah GP Australia 2008, dan untuk memberi penghargaan, ia merancang sticker khusus bergambar Guido dengan sepasang sayap malaikat sedang mengambang di awan. Guido telah beberapa kali tampil lain pada motor Rossi. Ketika tertinggal 32 poin di kejuaraan dunia tahun 2006, Guido berpakaian dengan setelan Inuit. Guido juga mengenakan baju tahanan selama tes pra musim.
Kematian Guido telah menarik begitu banyak perhatian seperti yang disebutkan di media ternama Italia, Gazzetta dello Sport. Guido bahkan membintangi Quarantasei, sebuah novel grafis yang dihasilkan oleh Milo Manara berisi fiksi tentang petualangan Valentino Rossi dan akhirnya meraih kejayaan dalam balap motor. Sejak kematian Guido, Rossi kini memiliki dua anjing baru (satu jantan dan satu betina), anjing baru tersebut diberi nama Cesare dan Cecilia.
PUJAAN HATI – Sebagai seorang superstar MotoGP, tak perlu dipungkiri banyak sekali gosip-gosip beredar mengenai belahan jiwa Rossi. Pada 2002, ia sempat digosipkan punya hubungan dengan model asal Tunisia yang tenar melalui film The Last Kiss, Martina Stella. Akibat dipergoki bermesraan dengan wanita lain, hubungan keduanya kandas di tahun 2005.

Setahun berlalu, Rossi pernah dekat dengan Maddalena Corvaglia. Walau belum resmi menjadi sepasang kekasih, mantan umbella girls yang pernah dekat dengan Rossi di MotoGP 2006 tersebut kerap tampil mesra di depan umum. Hal itu disanggah The Doctor, yang malah tertangkap kamera paparazzi sedang bermesraan dengan gadis lain bernama Arianna Matteuzzi.
Tahun 2007, Rossi juga sempat dikaitkan dengan seorang wanita yang sering berpacaran dengan para bintang olah raga, Elisabetta Canalis. The Doctor lagi-lagi dipergoki sedang bermesraan dengan gadis itu oleh paparazzi. Namun, hubungan mesra keduanya lenyap begitu saja.
Kharismatik Rossi memang tidak pernah pudar. Di tahun 2008 ia dikabarkan sempat dekat dengan artis sekaligus model asal Jerman, Mandala Tayde. Hanya saja, berita ini hilang ditiup angin begitu saja tanpa adanya kepastian dari kedua belah pihak.
Kini Rossi tengah memadu kasih dengan seorang model 23 tahun yang juga pernah menjadi umbrella girl untuk Ducati saat berlaga di San Marino, Linda Morselli. Kedua Sedjoli itu kerap menunjukkan kemesraannya lewat kamera paparazzi di beberapa kesempatan.
Rossi pun sempat membawa Linda saat peluncuran Livery Yamaha MotoGP untuk musim 2014 beberapa waktu lalu di Jakarta. Selain itu, sebelumnya beberapa media juga sempat ramai mengabarkan bahwa Rossi bakal segera melepas masa lajangnya. Ia akan secepatnya menikahi sang pujaan hatinya itu dalam waktu dekat.
Biodata VR46:
Name: Valentino Rossi
Team: Yamaha Factory Racing
Number: 46
Bike: Yamaha YZR-M1
Born: Urbino, 16-02-1979
Weight: 67 kg
Height: 182 cm
Summary
About first – MotoGP/500cc – 250cc – 125cc – All
First Grand Prix 2000-RSA 1998-JPN 1996-MAL
First pole position 2001-RSA 1999-MAL 1996-CZE
First race fastest lap 2000-RSA 1998-MAL 1996-FRA
First podium 2000-SPA 1998-SPA 1996-AUT
First Grand Prix victory 2000-GBR 1998-NED 1996-CZE
Grand Prix victories 80 14 12 106
2nd Positions 40 5 1 46
3rd Positions 27 2 2 31
Podiums 147 21 15 183
Poles 49 5 5 59
Race fastest lap 68 11 9 88
World Championship wins 7 1 1 9
Statistics
Season Category Starts 1st 2nd 3rd Total Poles Bike Points Pos.
2013 MotoGP 18 1 1 4 6 0 Yamaha 237 4
2012 MotoGP 18 0 2 0 2 0 Ducati 163 6
2011 MotoGP 17 0 0 1 1 0 Ducati 139 7
2010 MotoGP 14 2 2 6 10 1 Yamaha 233 3
2009 MotoGP 17 6 5 2 13 7 Yamaha 306 1
2008 MotoGP 18 9 5 2 16 2 Yamaha 373 1
2007 MotoGP 18 4 3 1 8 4 Yamaha 241 3
2006 MotoGP 17 5 4 1 10 5 Yamaha 247 2
2005 MotoGP 17 11 3 2 16 5 Yamaha 367 1
2004 MotoGP 16 9 2 0 11 5 Yamaha 304 1
2003 MotoGP 16 9 5 2 16 9 Honda 357 1
2002 MotoGP 16 11 4 0 15 7 Honda 355 1
2001 500cc 16 11 1 1 13 4 Honda 325 1
2000 500cc 16 2 3 5 10 0 Honda 209 2
1999 250cc 16 9 2 1 12 5 Aprilia 309 1
1998 250cc 14 5 3 1 9 0 Aprilia 201 2
1997 125cc 15 11 1 1 13 4 Aprilia 321 1
1996 125cc 15 1 0 1 2 1 Aprilia 111 9
source: dari berbagai sumber
i
5 Votes

SDI – Selamat Ulang Tahun VR46…. Hari ini merupakan ultah ke-35 tahun bagi Valentino Rossi. Siapa yang tak kenal sosok dia?
Tentu saja semua para penggemar balap motor di dunia, terutama fans MotoGP, tahu dan mengakui akan kehebatan sang legenda hidup asal Italia tersebut.
Membicarakan Rossi juga tak akan ada habisnya dan perjalanan karirnya pun sangat panjang dengan berbagai prestasi yang telah ditorehkannya. Berikut sekilas profil dan perjalanan karir Rossi:
Lahir Untuk Balapan:

Valentino Rossi memang dilahirkan untuk menjadi pembalap hebat. Ia lahir di Urbino, Italia, pada 16 Februari 1979 dan tumbuh dilingkungan yang sangat mendukung perjalanan karirnya. Ayahnya adalah mantan pembalap besar era ‘70-an bernama Graziano Rossi, dan tak heran jika darah sebagai seorang pembalap berbakat mengalir deras di tubuh Rossi. Sedangkan Ibunya bernama Stefania Palma, dan ia mempunyai adik tiri bernama Luca Marini.
Semasa kecil Rossi memang sudah sangat menyukai dunia balapan. Ketika anak-anak seusia dia asyik dengan mainannya, ia malah bermain dengan motor balap sungguhan di tengah paddock pembalap ternama saat itu seperti Luca Cadalora ataupun Loris Reggiani.
Pada usia enam tahun atau tepat di tahun 1985 ia pernah mengikuti perlombaan gokart di kota kelahirannya. Empat tahun kemudian, ia mengawali debutnya di balap karting 60cc. Setahun berikutnya, ia telah menjadi juara karting regional 60cc dengan memenangi sembilan seri balapan.
Setelah finis kelima di kejuaraan Junior gokart Italia tahun 1991, Rossi sempat menjuarai ajang Minibike Endurance Italia pada tahun 1992. Ia kemudian menjalani debut di ajang Italian 125cc Sport Production Championship dengan motor Cagiva di tahun 1993 dan finis di peringkat ke-12 di akhir musim.
Rossi baru berhasil memenangi ajang Italian 125cc Sport Production Championship pada tahun 1994. Setahun kemudian ia menjadi juara nasional Italia 125cc, menempati peringkat ketiga di Kejuaraan Eropa 125cc, dan finis kesebelas di Kejuaraan Spanish Open 125cc dengan mengendarai motor Aprilia di semua ajang tersebut.
Kejuaraan Dunia GP 125cc
Rossi memulai balapan di ajang Grand Prix pada 1996 di kelas 125cc bersama team Scuderia AGV dengan motor Aprilia. Helm produksi Italia itulah yang berjasa membawa Rossi ke pentas balapan kelas dunia, dan mungkin sebab itu ia sangat fanatik dan setia dengan AGV hingga kini.
Rossi melewati 15 balapan di musim pertamanya dengan cukup baik dengan berhasil dua kali naik podium setelah memenangi satu seri (GP Ceko) dan sekali finis ketiga. Ia menempati peringkat kesembilan di klasemen akhir.
Satu hal unik dan beda dengan pembalap lainnya pada musim debutnya di GP125cc itu, Rossi menulliskan di belakang baju balap nya dengan nama Rossifumi yang merupakan gabungan dari namanya dan nama salah satu rider idolanya kala itu, Norifumi Abe (rider Jepang di kelas GP500, yang lebih dikenal dengan nama Norick Abe).
Setahun kemudian, Bersama Nastro Azzurro (sponsor baru dari sebuah perusahaan beer Italia) dan AGV (sponsor pribadi), Rossi tampil dominan dan mengesankan pada musim keduanya di 125cc. Ia berhasil menjadi juara dunia setelah meraih 11 kemenangan, termasuk memenangi balapan di Indonesia.
Selain itu, Rossi jadi pelopor pembalap dengan selebrasi unik. Dia pernah membawa (dan mencumbu) boneka replika Claudia Schiffer, dan juga pernah bergaya ala Superman & Robin Hood. Saat memastikan gelar juara ditangannya, ia menggendong angka 1 yang berukuran besar.
Kejuaraan Dunia GP 250cc
Pada tahun 1998, Rossi melangkah ke kelas 250cc masih dengan pabrikan Aprilia dan sponsor Nastro Azzurro-nya. Meski berstatus rookie, ia diunggulkan menjadi salah satu kandidat juara dunia. Namun sayangnya, ia hanya menempati runner up dengan lima kemenangan setelah dikalahkan rival dan rekan senegaranya saat itu, Loris Capirossi.
Setahun kemudian, Rossi tampil mengesankan untuk meraih gelar juara dunia keduanya setelah menjuarai kelas 250cc dengan torehan 12 kali naik podium, termasuk 9 kali podium puncak, dari 16 balapan.
Selain itu, pada musim kedua sekaligus terakhirnya di kelas 250cc itu, Rossi mendapat julukan baru yakni Valentinik. Nama julukan itu adalah gabungan antara nama depannya dengan nama tokoh komik idolanya. Selebrasi paling unik dia saat itu adalah tepuk kaki dan masuk toilet di pinggir sirkuit Jerez, yang kemudian selebrasi ini diulangnya lagi saat tampil di musim kedelapan di kelas utama.
Kelas Utama 500cc/MotoGP
Pada tahun 2000, Rossi naik ke kelas 500cc dan terpaksa meninggalkan Aprilia karena motor 500cc milik pabrikan Italia itu kurang kompetitif. Ia berpindah ke Honda NSR dan mengakhiri musim perdananya sebagai runner up di belakang Kenny Robert dengan raihan dua kemenangan.
Berkat talenta yang dimilikinya, Rossi akhirnya meraih gelar juara dunia ketiganya dan gelar juara pertamanya di kelas utama setelah menjuarai GP500cc di musim keduanya pada tahun 2001 dengan 11 kemenangan dari total 13 podium.
Di musim pertama era MotoGP pada tahun 2002, Rossi sukses merengkuh gelar juara dunia bersama motor RC211V milik tim Repsol Honda dengan 11 kemenangan dari total 15 kali naik podium. Setahun kemudian, ia kembali menjadi juara dunia dengan tim dan motor yang sama setelah mengemas 16 podium, termasuk 9 kemenangan.
Pada tahun 2004, Rossi memutuskan pindah ke Yamaha untuk mengendarai YZR-M1. Dalam dua tahun pertamanya, ia sukses mempersembahkan gelar juara dunia bagi timnya, Gauloises Fortuna Yamaha, dengan total 20 kemenangan balapan.
Pada tahun 2006, Di bawah bendera Camel Yamaha, Rossi gagal mempertahankan gelar juara setelah hanya menjadi runner up. Kemudian pada musim pertama bersama Fiat Yamaha, ia hanya finis ketiga di klasemen akhir.
Pada musim 2008, Rossi mampu meraih gelar juara dunia lagi dengan mengumpulkan 373 poin di klasemen akhir dari total 16 podium termasuk 9 kemenangan. Jumlah poin tersebut merupakan poin terbanyak yang diraih Rossi di kelas tertinggi sepanjang karirnya.
Setahun kemudian, Rossi kembali sukses menjadi juara dunia setelah meraih enam kemenangan dari total 14 kali finis podium. Itu merupakan gelar juara dunia ketujuh di kelas utama dan kesembilan sepanjang karir Rossi di Grand Prix.
Pada musim 2010, Rossi gagal mempertahankan gelar juara dunia setelah dikalahkan rival sekaligus rekan setimnya Jorge Lorenzo. Dia hanya menempati posisi ketiga di klasemen akhir dan kemudian memutuskan hengkang dari Yamaha pada akhir musim.
Rossi kemudian bergabung bersama Ducati dengan harapan besar untuk menjadi juara dunia dengan tiga tim pabrikan berbeda. Namun sayangnya, ia malah menjalani musim terburuk selama karirnya tanpa meraih satu pun kemenangan balapan.
Pada musim debutnya bersama Ducati, Rossi yang menggeber Desmosedici GP11 hanya mampu finis ketujuh di klasemen akhir dengan sekali naik podium. Setahun kemudian dengan motor barunya, ia pun tak mampu menang di balapan dan hanya dua kali naik podium serta menempati peringkat keenam di akhir musim.
Rossi kemudian memutuskan untuk kembali ke Yamaha pada tahun 2013 dengan harapan meraih gelar kesepuluhnya. Namun sayangnya, mengingat faktor usia, motor selalu bermasalah, dan para rivalnya yang masih muda dan tangguh, ia gagal bersaing dengan tiga pembalap terkuat Spanyol saat ini, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa.
Rossi hanya meraih satu kemenangan balapan di Assen dan finis keempat di musim comebacknya bersama Yamaha Factory Racing. Pada tahun 2014, ia masih akan membalap mengendarai YZR-M1 dan tetap berpasangan dengan Lorenzo.

Meski usia tak muda lagi dan para pesaing semakin tangguh, Namun Rossi tetap optimis bisa kompetitif lagi di MotoGP 2014. Jika gagal tampil memukau, masa depan pembalap 35 tahun ini bakal terancam….

Selama membalap di kelas utama (500cc/MotoGP) Rossi punya beberapa musuh bebuyutan, seperti Max Biaggi, Sete Gibernau, Casey Stoner, hingga Lorenzo dan Pedrosa serta rival tangguh lainnya saat ini, Marc Marquez yang merupakan juara dunia termuda MotoGP sepanjang sejarah usai juara tahun lalu.
Entertainer Sejati
Saat pertama turun di GP500cc bersama tim bekas Mick Doohan, yang dikepalai oleh seorang mekanik handal asal Australia bernama Jeremy Burgess (akhir 2013 berpisah), suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan.
Suasana itu buat Rossi sungguh tak masuk akal. Menurutnya, ia tak bisa membayangkan membalap tanpa merasa fun. Kemudian saat ia mulai mencetak kemenangan, ia bertekad untuk merayakannya secara besar-besaran. Dia hanya ingin melakukan sesuatu yang baru, memperlihatkan emosi memenangkan balapan.
Sejak saat itulah, pesta kemenangan jadi ciri khasnya. Tak hanya bersama teman, juga ribuan fansnya yang memadati sirkuit. Dengan aksi-aksinya, Rossi bagaikan magnet yang menarik orang untuk menonton balapan Grand Prix.
Para penggemar GP, tentu masih ingat akan aksinya membonceng fansnya yang memakai kostum ayam, dan berkostum dokter untuk mengelilingi sirkuit. Ia juga pernah membonceng angka satu raksasa sebagai simbol juara dunia, dan juga aksi wheelie dan burnout nya yang sudah tak terhitung setiap meraih kemenangan.
Ia juga kerap memberikan kneepad atau topi nya kepada fansnya dengan melemparkannya saat berada di podium. Mantan mekanik Rossi, Jeremy Burgess pernah berkomentar, “Valentino itu petarung hebat. Tetapi ia juga tahu kalau kita berada di tengah bisnis hiburan. Jadi ia juga suka menghibur,”
Julukan Rossi
Dalam perjalanan balapnya rossi, kerap berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian dan menghibur. Ia beralasan bahwa semuanya itu dilakukan dimulai dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu dan unik.
Julukan Rossi yang pertama adalah Rossifumi dan diciptakan oleh temannya saat ia membalap di kelas 125cc. Julukan tersebut tercipta karena ia kagum dengan sosok pembalap muda Jepang, Norick Abe yang saat itu bertarung keras dengan Doohan dan Kevin Schwantz di kelas 500cc pada usia 17 tahun.
Karena nama asli Norick Abe adalah Norifumi Abe, maka Rossi dijuluki Rossifumi. Kemudian tahun 2004, Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha dengan tim berbeda namun satu grafis, yaitu dominasi warna biru. Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe bernaung di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.
Valentinik adalah julukan lain Rossi. Julukan ini berasal dari perpaduan nama depannya dan tokoh kartun Daffy Duck yang menjadi superhero yang di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakai Rossi pada saat membalap di kelas 250cc.
Setelah naik ke kelas 500cc pada musim 2000, Rossi menjuluki dirinya dengan The Doctor karena membalap di kelas utama tersebut butuh keseriusan dan ia merasa dirinya bukan anak kecil lagi, selain itu ia juga menyukai ide sebagi illmuwan gila dan melakukan eksperimen gila, ia menganggap pantas memakai julukan itu setelah mendapatkan prestasi sebagai juara dunia. ”Di balap 500cc kita tidak butuh superhero. Yang kita perlukan cuma tenang, kalem, dan pemikir seperti dokter,” ucapnya. Selain itu, nama Valentino di Italia kebanyakan digunakan oleh para dokter. Ia juga mulai mengurangi perayaan kemenangan yang dianggapnya sudah tak pantas ia lakukan. “Cukup dengan melambai seperti pembalap lain, lalu malamnya pesta habis-habisan bareng sahabat-sahabat saya.” Katanya.
Kehidupan Pribadi
HOBI – Rossi berusaha menjaga kehidupan pribadinya dari mata publik sebanyak mungkin, meskipun ia tak menutupi tentang kecintaannya pada salah satu klub sepak bola besar asal Italia, FC Internazionale Milano.
Rossi merupakan Interista (tifosi Inter) sejati dan ia kerap menonton langsung laga Inter dengan duduk bersama para pemain cadangan klub berjuluk Nerazzurri tersebut. Ia juga dikenal berteman dekat dengan beberapa mantan pemain Inter seperti Marco Materazzi dan Mario Balotelli.
Bahkan sesaat setelah memenangi GP Jerman 2006, Rossi merayakan dengan memakai kaos sepak bola Italia bernomor 23 milik Materazzi. Setelah Rossi memenangkan gelar Dunia yang kesembilan pada bulan Oktober 2009, FC Internazionale mengucapkan selamat kepada The Doctor di website resmi mereka.
HEWAN PELIHARAAN – Anjing peliharaan Rossi yang terkenal bernama Guido, bulldog Inggris yang telah sejak tahun 2000 dimilikinya. Setelah Rossi sering berkeliling dunia Guido tidak bisa tinggal di London dan tinggal bersama ibu Rossi di Tavullia. Rossi hanya bisa melihat anjing saat mengunjungi Ibunya.
Guido yang gambarnya telah menjadi maskot pada jok motor dan helm Rossi, meninggal setelah GP Australia 2008, dan untuk memberi penghargaan, ia merancang sticker khusus bergambar Guido dengan sepasang sayap malaikat sedang mengambang di awan. Guido telah beberapa kali tampil lain pada motor Rossi. Ketika tertinggal 32 poin di kejuaraan dunia tahun 2006, Guido berpakaian dengan setelan Inuit. Guido juga mengenakan baju tahanan selama tes pra musim.
Kematian Guido telah menarik begitu banyak perhatian seperti yang disebutkan di media ternama Italia, Gazzetta dello Sport. Guido bahkan membintangi Quarantasei, sebuah novel grafis yang dihasilkan oleh Milo Manara berisi fiksi tentang petualangan Valentino Rossi dan akhirnya meraih kejayaan dalam balap motor. Sejak kematian Guido, Rossi kini memiliki dua anjing baru (satu jantan dan satu betina), anjing baru tersebut diberi nama Cesare dan Cecilia.
PUJAAN HATI – Sebagai seorang superstar MotoGP, tak perlu dipungkiri banyak sekali gosip-gosip beredar mengenai belahan jiwa Rossi. Pada 2002, ia sempat digosipkan punya hubungan dengan model asal Tunisia yang tenar melalui film The Last Kiss, Martina Stella. Akibat dipergoki bermesraan dengan wanita lain, hubungan keduanya kandas di tahun 2005.

Setahun berlalu, Rossi pernah dekat dengan Maddalena Corvaglia. Walau belum resmi menjadi sepasang kekasih, mantan umbella girls yang pernah dekat dengan Rossi di MotoGP 2006 tersebut kerap tampil mesra di depan umum. Hal itu disanggah The Doctor, yang malah tertangkap kamera paparazzi sedang bermesraan dengan gadis lain bernama Arianna Matteuzzi.
Tahun 2007, Rossi juga sempat dikaitkan dengan seorang wanita yang sering berpacaran dengan para bintang olah raga, Elisabetta Canalis. The Doctor lagi-lagi dipergoki sedang bermesraan dengan gadis itu oleh paparazzi. Namun, hubungan mesra keduanya lenyap begitu saja.
Kharismatik Rossi memang tidak pernah pudar. Di tahun 2008 ia dikabarkan sempat dekat dengan artis sekaligus model asal Jerman, Mandala Tayde. Hanya saja, berita ini hilang ditiup angin begitu saja tanpa adanya kepastian dari kedua belah pihak.
Kini Rossi tengah memadu kasih dengan seorang model 23 tahun yang juga pernah menjadi umbrella girl untuk Ducati saat berlaga di San Marino, Linda Morselli. Kedua Sedjoli itu kerap menunjukkan kemesraannya lewat kamera paparazzi di beberapa kesempatan.
Rossi pun sempat membawa Linda saat peluncuran Livery Yamaha MotoGP untuk musim 2014 beberapa waktu lalu di Jakarta. Selain itu, sebelumnya beberapa media juga sempat ramai mengabarkan bahwa Rossi bakal segera melepas masa lajangnya. Ia akan secepatnya menikahi sang pujaan hatinya itu dalam waktu dekat.
Biodata VR46:
Name: Valentino Rossi
Team: Yamaha Factory Racing
Number: 46
Bike: Yamaha YZR-M1
Born: Urbino, 16-02-1979
Weight: 67 kg
Height: 182 cm
Summary
About first – MotoGP/500cc – 250cc – 125cc – All
First Grand Prix 2000-RSA 1998-JPN 1996-MAL
First pole position 2001-RSA 1999-MAL 1996-CZE
First race fastest lap 2000-RSA 1998-MAL 1996-FRA
First podium 2000-SPA 1998-SPA 1996-AUT
First Grand Prix victory 2000-GBR 1998-NED 1996-CZE
Grand Prix victories 80 14 12 106
2nd Positions 40 5 1 46
3rd Positions 27 2 2 31
Podiums 147 21 15 183
Poles 49 5 5 59
Race fastest lap 68 11 9 88
World Championship wins 7 1 1 9
Statistics
Season Category Starts 1st 2nd 3rd Total Poles Bike Points Pos.
2013 MotoGP 18 1 1 4 6 0 Yamaha 237 4
2012 MotoGP 18 0 2 0 2 0 Ducati 163 6
2011 MotoGP 17 0 0 1 1 0 Ducati 139 7
2010 MotoGP 14 2 2 6 10 1 Yamaha 233 3
2009 MotoGP 17 6 5 2 13 7 Yamaha 306 1
2008 MotoGP 18 9 5 2 16 2 Yamaha 373 1
2007 MotoGP 18 4 3 1 8 4 Yamaha 241 3
2006 MotoGP 17 5 4 1 10 5 Yamaha 247 2
2005 MotoGP 17 11 3 2 16 5 Yamaha 367 1
2004 MotoGP 16 9 2 0 11 5 Yamaha 304 1
2003 MotoGP 16 9 5 2 16 9 Honda 357 1
2002 MotoGP 16 11 4 0 15 7 Honda 355 1
2001 500cc 16 11 1 1 13 4 Honda 325 1
2000 500cc 16 2 3 5 10 0 Honda 209 2
1999 250cc 16 9 2 1 12 5 Aprilia 309 1
1998 250cc 14 5 3 1 9 0 Aprilia 201 2
1997 125cc 15 11 1 1 13 4 Aprilia 321 1
1996 125cc 15 1 0 1 2 1 Aprilia 111 9
















